Oar= dayung
mungkin banyak yang bingung dengan apa yang saya tulis sekarang ini..
Well, every boat used to have 2 oars, right? But, 8 years ago, I lost an oar and now, I must go to the my Island by using boat and single oar..
Awal kehilangan adalah suatu pertanyaan bagi gua.. Apakah saya tetap bisa menjalani perahu dengan baik ataukah saya akan tenggelam? Beberapa perahu yang mengikuti saya terlebih dahulu, juga kehilangan salah satu dayungnya.. Dan sepertinya perahu mereka banyak yang bocor dan harus singgah di pulau yang tak dikenal untuk memperbaikinya dan menjalankannya kembali.
Perahu saya tetap terlihat baik meskipun banyak juga kerusakan namun tak separah perahu-perahu yang sudah terlebih dahulu jalan. Di perjalanan banyak sekali ombak yang menerjang perahu saya. Lebih sulit lagi ketika hanya 1 dayung yang harus dipakai untuk sampai di pulau yang saya tuju..
Beberapa saat didalam perjalanan saya baru merasakan bahwa sulit memakai 1 dayung yang tersisa tersebut. terlebih lagi setiap harinya umur dayung tersebut semakin tua.. Dayung yang hilang tersebut adalah dayung yang berbeda dengan lainnya, entah kenapa ia selalu ikut kemana pun saya berada, dan sepertinya bukan saya yang mencari dayung tersebut untuk menjadi milik saya.. Tetapi dayung tersebut memang sudah seharusnya menjadi milik saya.
Terkadang saya berhenti dalam perjalanan dan mulai menangis meratapi kehilangan dayung tersebut. Satu impian saya, bisa menemukannya kembali dan kembali pergi melanjutkan perjalanan bersama.. Tetapi sepertinya itu sangat sulit..
Akhir cerita ini belum selesai, karena sekarang saya sedang berada di setengah perjalanan saya.. Saya berharap saya dapat sampai ke pulau yang saya tuju tersebut.. Dan apabila, suatu hari saya menemukan kembali dayung yang telah hilang, saya akan berkata kepadanya, bahwa tanpa anda saya tetap bisa sampai ke pulau tujuan saya, dan terima kasih atas doa yang Anda berikan untuk saya. Saya akan membuat dayung tersebut bangga atas usaha yang saya lakukan walaupun tanpa dayung yang hilang tersebut.
